1. Akar
Gamal memiliki akar tunggang yang dapat menembus tanah cukup dalam dan dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah.
2. Batang
Batang pada tanaman Gamal ini bervariasi ada yang tunggal dan ada yang bercabang, namun jarang ditemukan yang menyemak, tingginya sendiri bervariasi bisa mencapai 2 sampai 15 meter dengan diameter batang 5 sampai 30 cm. Kulit batang luarnya memiliki warna coklat keabu-abuan dengan variasi alur alur kecil pada batang ya g sudah berumur, selain itu batang nya memiliki bercak putih.
3. Daun
Sedangkan untuk daun pada tanaman Gamal agak menyirip dengan bentuk daunnya yang oval, satu daun dengan daun yang lain saling berhadap hadapan dengan panjang 4 sampai 17 cm, selain itu juga daunnya runcing dan sangat jarang ditemukan yang berbentuk bulat.
4. Bunga
Bunga pada tanaman Gamal, dimana bunga ini cenderung bewarna merah mudah hingga kemerahan, dan biasanya terdapat titik kuning yang tersebar pada area kelopaknya.
5. Buah
Sedangkan untuk buah dari tanaman Gamal sendiri merupakan polong bewarna hijau dan kuning kecoklatan saat memasuki tua, pada buahnya terdapat 3 sampai 8 biji, memiliki bentuk pipih yang memanjang, bewarna hijau saat muda, serta kuning dan coklat pada saat tua, selain itu ujungnya memilki sedikit warna hitam saat tua.
6. Biji
Biji gamal ini berbentuk keping.
Habitat gamal adalah hutan gugur daun tropika, dilembah dan lereng lereng bukit. Sering didaerah tebangan atau belukar. Pada elevasi 0-1600 m dpl. Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis tanah, mulai pasir sampai endapan aluvial di tepi danau, pada curah hujan 600-3500 mm/tahun. Tumbuhan ini asli Meksiko, Amerika Tengah, Hindia Barat, Kolombia. Diintroduksi dan merasakan naturalisasi di pelbagai daerah, termasuk Indonesia
Gamal dapat diperbanyak dengan vegetatif dan generatif. Biji-biji itu, khususnya yang segar (baru), mampu ditanam tanpa perlakuan pendahuluan, langsung di lahan atau di persemaian. Kegiatan lain ialah dengan menanam stek batangnya, panjang maupun pendek. Stek panjang sepanjang 1–2,5 m dan dengan diameter 6–10 cm, diruncingkan kedua ujungnya dan digores-gores potongan sebelah bawahnya untuk merangsang tumbuhnya akar. Stek panjang ditanam sedalam lk 50 cm agar kuat. Stek pendek 30 – 50 cm panjangnya dan diperlakukan serupa dengan stek panjang. Stek pendek ditanam semakin kurang sepertiganya dalam tanah.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk pengembangbiakan tanaman yang satu ini, pertama dengan penyebaran biji dan kedua dengan cara stek. Stek batang merupakan salah satu cara yang paling banyak digunakan dalam membudidayakan tanaman yang satu ini. Sedikit tips bila anda hendak melakukan cara yang satu ini akan lebih bagus bila menggunakan batang bawah yang berusia di atas 2 tahun dengan diameter batang 4 cm serta ahasa 40 sampai 1,5 m. Selain itu juga kamu harus memperhatikan jarak tanamnya, kurang lebih diberi jarak sekitar 40 – 50 cm tergantung dari kebutuhan anda. Perlu diketahui juga bahwa dengan penanaman stek ini, biasanya Gamal akan tumbuh lebih cepat, penanaman yang tepat dapat mendapatkan hasil 90% dari Gamal tersebut, biasanya penanaman ini dilakukan di penghujung musim hujan.
Gamal terutama ditanam sebagai pagar hidup, peneduh tanaman (kakao, kopi, the), atau sebagai rambatan untuk vanili dan lada. Perakaran gamal adalah penambat nitrogen yang benar. Tanaman ini berfungsi pula sebagai pengendali erosi dan gulma terutama alang-alang. Namanya dalam ahasa Indonesia, gamal, adalah akronim dari: ganyang mati alang-alang. Bunga-bunga gamal adalah pakan lebah yang benar, dan mampu pula dimakan sesudah dimasak. Daun-daun gamal mengandung banyak protein dan gampang dicernakan, sehingga cocok untuk pakan ternak, khususnya ruminansia. Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah. Gamal adalah sumber kayu api yang baik; terbakar perlahan dan menghasilkan sedikit asap, kayu gamal memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/kg. Kayu terasnya awet dan tahan rayap, dengan BJ selang 0,5- 0,8, kayu ini benar untuk membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi kontruksi, dsb-nya.
Daun-daun, biji dan kulit batang gamal mengandung zat yang bersifat racun untuk manusia dan ternak, kecuali ruminansia. Dalam banyak kecil, ekstrak bahan-bahan itu dipakai sebagai obat untuk berbagai penyakit kulit, rematik, sakit kepala, batuk, dan luka-luka tertentu. Ramuan bahan-bahan itu dipakai pula sebagai pestisida dan rodentisida alami (gliricidia berasal dari ahasa Latin yang berfaedah kurang semakin racun tikus). Di Wonogiri, irisan batang gamal direbus dalam air dan diteteskan ke mata untuk mengobati penyakit belekan.
Lingkungan SMAN 7 Purworejo
https://www.gbif.org/species/2953986
https://p2k.utn.ac.id/ind/2-3077-2966/Gamal_104102_utn_p2k-utn.html
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-gamal/
https://agris.fao.org/agris-search/search.do?recordID=ID19900099634
Guru Pembimbing: Dra. Asiyah
Konten: Ferdinan Tombilangi (X MIPA 4)
Editor: Zahra Aptari
Admin: Risang Palgunadi, S. Hum.; Sophia Saphira
TA 2021/2022